Postingan Populer

Pengikut

Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Translate

Cover Buku Ujian Praktek

Arktikel Cover Buku Ujian Praktek

REAL MADRID RAIH 5 GELAR DI TAHUN 2017

Real Madrid Raih 5 Gelar di Tahun 2017

GSF SMPK ST. MARIA 2 MALANG

GREEN SCHOOL FESTIVAL SMPK SANMAR 2 MALANG

GSF KOTA MALANG 2017

GREEN SCHOOL FESTIVAL MALANG

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 01 Maret 2018

PPDB SMPK SANTA MARIA 2 MALANG

SMPK SANTA MARIA 2 MALANG
TERAKREDITASI "A"
VISI DAN MISI

Visi :
SMPK Santa Maria 2 setia mewujudkan pendidikan yang beriman, bersaudara, berilmu, dan berbudaya

Misi :
- Mendampingi warga sekolah agar memiliki iman yang hidup
- Menumbuhkan semangat persaudaraan sejati berpedoman
  pada spiritualitas kesamaan martabat citra Allah
- Mengembangkan penyelenggaraan, pengelolaan dan
  pelaksanaan pendidikan secara profesional, transparan, dan
  akuntabel
- Mengembangkan potensi siswa sesuai dengan kemampuan 
  secara optimal
- Mewujudkan budaya dan karakter sekolah yang positif

TATA CARA PPDB

Pembelian Formulir
Jalur umum : 1 November 2017 - 1 Juni 2018
Tempat        : TU SMPK Santa Maria 2 Malang
Waktu          : Pkl. 08.00 - 13.00

Syarat Pendaftaran
1. Formulir pendaftaran diisi lengkap
2. Surat pernyataan dan bermaterai 
3. FC rapor kelas 4 dan 5
4. FC akta kelahiran
5. FC Kartu Keluarga
6. FC Surat Baptis (bagi yang beragama katolik)
7. FC sertifikat/piagam kejuaraan (jalur prestasi)
8. Surat keterangan gaji orang tua
9. Pas foto terbaru 3 x 4, 2 lembar (berseragam SD)


*pengembalian formulir maks. 3 hari setelah pembelian
*pendaftaran sewaktu waktu dapat ditutup jika jumlah sudah
  terpenuhi

Futsal                                            English Club
Wushu                                           Bina Vokal
Basket                                           Koor Rohani
Tari Tradisional, Modern              Jurnalistik
Marching Band                             Sanggar seni
PMR                                              Sanggar keputrian
Kir Mat,IPS,IPA,Komputer           Budi Pekerti
Retret, Rekoleksi

Prestasi Siswa
Prestasi Akademis
-juara 2 Olimpiade Sains Nasional 2017 tingkat Jawa Timur
-Wakil Jawa Timur Lomba Sains NAsional
-Juara 1 Story Telling tingkat Jawa Timur
-Juara 1 Debat tingkat Kota
-Juara 1 Lomba Biologi tingkat kota
-Juara 2 Lomba Sains dan IPS tingkat kota
-Juara 3 Lomba Matematika tingkat kota
-Juara 3 Lomba Mading 3D tingkat kota

Prestasi Non-Akademis
-Juara 1 Kaligrafi LPPP UM tingkat Jawa Bali
-Juara 2 Musikalisasi Puisi LPPP UM tingkat Jawa Bali
-Juara 2 Water Rocket LPPP UM tingkat Jawa Bali
-Juara 1 Paduan Suara Dinas PEndidikan Malang
-Juara 1 Lomba Postertingkat kota
-Juara 1 Band Akustik
-Juara 1 Lomba Pramuka







Kamis, 22 Februari 2018

Cara mendapat penghasilan dari blog pribadi

CARA MENDAPAT PENGHASILAN DARI BLOG



Langkah Langkah Awal Menghasilkan Uang dari Blog Pribadi:

1. Menentukan topik dan target pembaca blog
Langkah pertama adalah menentukan topik dan juga target pembaca blog.Sebelum kalian membuat blog, kalian harus sudah tahu topik apa yang akan dibahas di blog kalian dan juga sudah menentukan siapa target pengunjung blog kalian.

2. Membuat sebuah blog
Setelah menemukan topik blog yang cocok, langkah berikutnya tentu saja mulai membuat sebuah blog.

Jika kalian bener-benar masih baru belajar ngeblog, saya menyarankan untuk membuat blog gratis di blogger.com.

3. Membuat konten berkualitas
Hanya memiliki blog saja belum cukup untuk bisa menghasilkan uang. Berikutnya kalian perlu mengisi blog kalian dengan konten-konten yang berkualitas.

Tanpa konten berkualitas blog kalian tidak akan ada pengunjungnya. Memiliki pengunjung blog yang banyak adalah salah satu kunci kesuksesaan sebuah blog.

4. Mempromosikan blog
Saat ini jumlah blogger di Indonesia sudah sangat banyak yang artinya persaingan akan semakin ketat.

Hanya bermodalkan konten berkualitas saja belum cukup untuk bisa mendapatkan banyak pengunjung, kalian juga perlu mempromosikan blog kalian.



5. Menentukan metode monetisasi yang tepat
Nah yang terakhir adalah proses memanfaatkan blog yang sudah dibangun dengan susah payah supaya bisa menghasilkan uang.
Proses ini biasa disebut “monetisasi blog“, atau bahasa Indonesianya “menguangkan blog”.

Ada banyak sekali metode monetisasi yang bisa dilakukan, kalian harus bisa menemukan metode yang tepat untuk blog kalian karena tidak semua blog cocok untuk dimonetisasi dengan cara yang sama.


Berikut Beberapa Metode Monetisasi Blog

1. Pasang Iklan
Yang pertama adalah yang paling populer di antara yang paling populer, yaitu dengan memasang iklan di blog.

Untuk memonetisasi blog dengan iklan ada dua jalan yang bisa kalian pilih :
Pertama adalah dengan mendaftar ke program Advertising Networks atau jaringan periklanan.

Kedua adalah dengan menawarkan secara langsung kepada calon pemasang iklan untuk beriklan di blog kalian atau biasa disebut sebagai Direct Advertising.



2. Paid ReviewPaid review atau paid posts adalah metode monetisasi dimana kita mendapatkan penghasilan dengan mereview produk atau jasa milik orang melalui postingan di blog kita.

Pada dasarnya tidak ada bedanya dengan Direct Advertising, hanya bedanya jika Direct Advertising iklannya berupa sebuah banner iklan, sedangkan paid review iklannya dalam bentuk postingan review.

3. Jualan produk sendiri

4. Jualan jasa sendiri

5. Jualan Blog





Kamis, 01 Februari 2018

Top 12 Indonesian Idol Season 9




TOP 12 INDONESIAN IDOL 2018


Inilah Top 12 Indonesian Idol 2018:
1.Marion
2.Joan
3.Kevin
4.Abdul
5.Ghea
6.Jodie
7.Chandra
8.Maria
9.Ayu
10.Glen
11.Withney
12.Mona


Kamis, 25 Januari 2018

REAL MADRID BERHASIL RENGKUH 5 TROFI DI TAHUN 2017

Real Madrid Berhasil Rengkuh 5 Trofi di Tahun 2017

           Raksasa Liga Spanyol, El Real kini telah berhasil meraih 5 trofi di tahun 2017 setelah mengalahkan club bernama Gremio. Real madrid berhasil mengalahkan Gremio dengan skor 1-0 . Hasil di atas menjadikan Real Madrid sebagai tim yang berhasil meraih 5 trofi dalam setahun.

  
        Gelar pertama yang diraih Real Madrid di tahun 2017 adalah juara la liga BBVA. Selanjutnya Real Madrid berhasil menjuarai UEFA Champion League setelah mengalahkan Juventus dengan skor 1-4. Setelah itu, Real Madrid berhasil menjuarai piala super eropa setelah mengalahkan tim Manchester United dengan skor 2-1. Real Madrid selanjutnya berhasil meraih gelar juara ke 4 dengan menjuarai piala super spanyol setelah mengalahkan Barcelona dengan agregat 5-1.

Minggu, 10 Desember 2017

artikel mengenai cover buku sahabat terbaik (uptek)

              Novel yang berjudul "Sahabat Terbaik" merupakan novel yang ditulis oleh Gabriel Ryu Ferdinand dan diterbitkan pada bulan November tahun 2017. Buku yang cukup tebal ini memiliki cerita yang bertema persabatan. Buku ini sangat menarik dan cocok dibaca oleh semua umur karena isinya bagus dan memiliki banyak makna. Selain itu, banyak amanat yang dapat diambil dari buku novel ini.

              Buku ini menceritakan tentang persahabatan antara dua orang anak yang sudah dijalin sejak kecil. Suatu ketika, saat mereka duduk di bangku SMP, salah satu dari mereka membutuhkan biaya besar untuk pengobatan ibunya. Sahabatnya yang tau hal tersebut akhirnya membatu dia secara diam diam. Ia membantu sahabatnya dengan bekerja di sebuah toko sepulang sekolah atau saat ia ada waktu luang. ia terus bekerja hingga kurang lebih beberapa bulan. Setelah mendapat cukup banyak uang, akhirnya ia bisa membantu sahabatnya. Sahabatnya yang menerima bantuan pun sangat senang dan mengucapkan banyak terima kasih. Berkat bantuan sahabatnya, ia bisa membiayai ibunya berobat dan nyawa ibunya pun bisa terselamatkan walaupun penyakitnya sudah cukup parah. Setelah ibunya sembuh, persahabatan mereka menjadi lebih akrab. Mereka selalu beraktivitas bersama baik pada saat sekolah maupun liburan. Terkadang mereka juga berpergian bersama dengan sepeda motor ke pantai, air terjun dan tempat wisata yang lain. Begitulah akhirnya cerita dari novel ini.

               Buku novel yang baru diterbitkan ini, sekarang mulai dijual di toko toko buku yang ada di kota Malang dan sekitarnya. Buku ini dijual dengan harga yang cukup terjangkau yakni seharga 43 ribu rupiah. Melalui artikel ini, diharapkan banyak orang yang tertarik membeli buku ini dan membacanya. Selain itu, diharapkan pula para pembaca bisa mengambil makna tersendiri dari novel ini.


Semoga artikel ini bermanfaat. Terima Kasih

Kamis, 09 November 2017

GSF di SMPK Santa Maria 2 Malang

GSF di SMPK Santa Maria 2 Malang

 Pada tanggal 17 Oktober 2017, SMPK Santa Maria 2 Malang kedatangan tamu yang merupakan narasumber sekolah adiwiyata. Narasumber tersebut berjumlah 2 orang yang guru dari smp negeri di kota malang. Tujuan kedatangan narasumber tersebut adalah memberi penjelasan kepada para siswa SMP Panderman mengenai cara mewujudkan program sekolah adiwiyata. 

Semenjak kedatangan kedua narasumber tersebut sekolah SMPK Santa Maria 2 Malang mulai melakukan beberapa persiapan untuk lomba Green School Festival yang diadakan di Kota Malang. Persiapan tersebut dilakukan dengan pembentukan 9 isu oleh para guru, pembentukan yel yel dan lain lain.  Sekolah SMPK Santa Maria 2 Malang juga menyiapkan fasilitas kebersihan yang baru seperti tong sampah yang terdiri dari 3 macam diletakkan di setiap kelas dan memberi tambahan tanaman di sekitar area sekolah. para guru di SMPK Santa Maria 2juga terus memotivasi para siwa agar mereka meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan.

Selama kurang lebih 2 minggu, Smpk Santa Maria 2 terus melakukan persiapan dari lomba GSF. Beberapa guru juga melatih yel yel agar para siswa agar dapat menyanyikan yel yel dengan baik saat juri GSF datang ke sekolah.

Hasilnya, pada hari Senin 6 November 2017, para siwa SMPKSanta Maria 2 bisa menyambut juri dengan baik melalui yel yel dan penjelasan dari 9 isu yang sudah disiapkan jauh jauh hari. Menurut para juri GSF,mereka merasa terkesan pada SMPK Santa Maria 2 yang dikenal sebagai sekolah favorit di Kota Malang.

GREEN SCHOOL FESTIVAL

Green School Festival di Kota Malang

 AWAL MULA GSF DI KOTA MALANG
     Dengan diresmikannya “Haba Ecopark” di SMPN 8 Malang oleh Walikota Malang H. Moch Anton pada hari Rabu, 31 Desember 2014, maka berakhirlah seluruh rangkaian panjang kegiatan Green School Festival 2014. Haba Ecopark ini menjadi hadiah bagi juara-juara satu di kegiatan Green School Festival, berupa sebuah taman miniatur siklus ekologi di alam, di mana di dalamnya terdapat rangkaian mata rantai ekosistem, khususnya untuk ekosistem kupu-kupu dan capung. Di dalam ecopark ini dibangun kolam lengkap dengan tanaman air dan batu-batuan alam yang menjadi habitat bagi capung, ditanam tumbuhan-tumbuhan penghasil nektar sebagai makanan bagi kupu-kupu, dan beberapa tanaman yang disukai kupu-kupu untuk bertelur dan menjadi makanan bagi ulat kupu-kupu. Diharapkan Ecopark ini bisa menjadi media pembelajaran lingkungan hidup bagi siswa-siswa sekolah. Ecopark ini didesain dan dikerjakan oleh Andik Gondrong, seorang aktifis lingkungan hidup, mantan Ketua Umum pencinta alam Mapalipma IPM, yang saat ini sedang menggarap program konservasi berupa restorasi tanaman lokal di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Peresmian Haba Ecopark SMPN 8 Malang oleh walikota Malang H. Moch. Anton 

Peresmian Haba Ecopark SMPN 8 Malang oleh walikota Malang H. Moch. Anton
Green School Festival sendiri menjadi sebuah rangkaian kegiatan lingkungan hidup yang dalam dua tiga bulan ini banyak menghiasi berita di harian Jawa Pos Radar Malang. Banyak orang bertanya apa sebetulnya Green School Festival, apakah ini lomba lingkungan hidup, atau festival seni tentang lingkungan, atau apa? Wajar sekali pertanyaan-pertanyaan seperti itu muncul di masyarakat, termasuk juga hal ini menjadi pertanyaan di kalangan para aktifis maupun pegiat lingkungan hidup.

Lahirnya Green School Festival ini berasal dari tiga sumber inspirasi. Sumber pertama yaitu keinginan dari Walikota Malang H. Moch. Anton yang mengharapkan adanya sebuah agenda untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup sekolah-sekolah di kota Malang, yang disampaikan Walikota kepada Dinas Pendidikan Kota Malang. Sumber inspirasi kedua yaitu adanya keinginan dan komitmen dari Jawa Pos Radar Malang untuk bisa menjadi motor penggerak perubahan masyarakat kota Malang, khususnya dalam bidang pelestarian lingkungan hidup. Sumber ketiga adalah program dari lembaga Move Indonesia yang berkeinginan untuk menyebarluaskan metode pemetaan dan perencanaan pengelolaan lingkungan hidup.

Dari situlah akhirnya lahir sebuah konsep Green School Festival. Disebut sebagai “festival”, dan bukan disebut “lomba”, karena memang lomba hanyalah sebagai bagian kecil dari kegiatan ini, lomba hanya sebagai sebuah stimulan saja, yang lebih utama adalah pada bagaimana penyebarluasan metode pemetaan dan perencanaan lingkungan hidup untuk kemudian dipraktekkan oleh sekolah-sekolah dengan cara menggerakkan segenap komponen keluarga besar sekolah, dan bagaimana pergerakan-pergerakan itu bisa saling menginspirasi antara sekolah satu dan lainnya. Itulah ide dasar dari Green School Festival.

Maka dari itu, yang menjadi komponen utama dari Green School Festival ini adalah pada metode pembelajaran lingkungan hidup yang terintegrasi, mudah dipahami, mudah dipelajari, mudah disebarkan ulang, having fun (menyenangkan), dan menimbulkan semangat untuk belajar serta semangat berbagi. Tema lingkungan hidup selama ini biasanya menjadi tema yang berat, sehingga tidak banyak orang memiliki minat mempelajarinya. Namun di Green School Festival dikemaslah metode pembelajaran lingkungan hidup ini dengan cara yang menarik dan menyenangkan.

Workshop Green School Mapping di Hotel Wisata TidarWorkshop Green School Mapping di Hotel Wisata Tidar

       Metode utama di Green School Festival kami beri judul Green School Mapping. Sebetulnya ini bukan metode yang sama sekali baru, namun merupakan gabungan dari beberapa metode yang dirangkum dan dimodifikasi ulang, disesuaikan dengan kebutuhan segmen peserta belajar. Metode-metode dasar yang menjadi sumber antara lain: metode Ecomapping (yang dikembangkan oleh Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit, sebuah lembaga di Jerman yang salah satu fokusnya adalah di bidang pelestarian lingkungan hidup dunia), metode Green Map (metode yang diciptakan oleh Wendy Brawer dari Amerika yang kini komunitasnya telah berkembang menjadi komunitas Green Map internasional), metode Mapping Analysis (metode yang menjadi materi perkuliahan di jurusan Teknik Perencanaan Wilayah Kota), dan dikombinasikan dengan metode permainan anak-anak peta harta karun.

     Jadi bisa disimpulkan metode Green School Mapping sendiri adalah cara untuk mempetakan masalah dan potensi lingkungan hidup di area sekolah. Pemetaan masalah dan potensi ini dibuat dalam 9 buah peta yang berbeda-beda bahasan isunya. Kemudian dari pemetaan ini dilakukan pembahasan lebih mendetail mengenai apa masalah ataupun potensi yang ada, lalu dilakukan pembahasan perencanaan aksi apa yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan lingkungan hidup yang terpetakan, ataupun untuk peningkatan dari potensi-potensi yang sudah ada.
Adapun 9 peta isu yang dibuat masing-masing membahas mengenai:
Isu energi, isu sampah, isu polusi udara, isu air dan limbah cair, isu tanah dan kontaminasi kimia, isu tanaman, isu resiko, isu keindahan, isu edukasi-informasi-inspirasi.

    Isu energi menekankan pada pemetaan bagaimana penggunaan listrik dan bahan bakar yang hemat, isu sampah menekankan pada pemetaan lokasi-lokasi rawan sampah dan proses pemilahan serta pengolahan  sampah, isu polusi udara membahas pemetaan lokasi-lokasi yang seringkali mendapatkan polusi udara maupun bau tidak sedap, isu air dan limbah cair membahas pemetaan penggunaan air yang tidak hemat dan drainase buangan air, isu tanah dan kontaminasi kimia menekankan pemetaan area resapan air dan tanah-tanah yang tercemari sampah maupun limbah kimia, isu tanaman membahas pemetaan konsep tanaman fungsional yang ditanam di sekolah dan penataannya, isu resiko membahas tentang resiko lingkungan hidup dan resiko kesehatan ataupun resiko keselamatan, isu keindahan mengupas tentang pemetaan suasana dan tampilan sekolah serta penataan area, sedangkan isu edukasi-informasi-inspirasi membahas pemetaan tentang petunjuk maupun poster-poster informasi dan himbauan tentang lingkungan hidup yang dipasang untuk mengedukasi maupun menginspirasi siswa.

Workshop Green School Mapping di Hotel Wisata TidarWorkshop Green School Mapping di Hotel Wisata Tidar
                                  Workshop Green School Mapping di Hotel Wisata Tidar

      Secara teknis, setiap sekolah menyiapkan peta sekolah yang digandakan sebanyak 9 peta untuk peta isu dan satu peta untuk peta kesimpulan. Kemudian dilakukanlah pengamatan, dan pada masing-masing peta isu tersebut ditandailah area-area di mana terdapat isu yang diamati baik berupa masalah ataupun potensi, kemudian dilakukan pembahasan mengenai seperti apa kondisi yang ada, apa penyebabnya, dan di-skoring seberapa berat masalahnya atau seberapa bagus potensinya, kemudian dibahas rencana aksi apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Dari sembilan peta isu tersebut kemudian dilakukan langkah penyatuan peta menjadi sebuah peta kesimpulan akhir sebagai gabungan dari semua peta isu. Barulah kemudian dilakukan langkah-langkah teknis di lapangan sebagai bentuk pelaksanaan dari rencana aksi yang ditetapkan berdasarkan pemetaan yang ada.

      Mengapa harus dipecah menjadi 9 isu adalah agar memudahkan pengamatan di lapangan. Satu peta satu isu. Setiap sekolah perlu membentuk 9 tim pengamatan. Masing-masing isu diamati oleh satu tim yang terdiri dari guru dan siswa. Dengan panduan materi yang didapatkan peserta dalam kegiatan workshop, maka tiap tim peta isu ini dapat melakukan pengamatan dengan tajam dan terukur.

    Panitia Green School Festival menyiapkan panduan-panduan berupa buku materi tertulis dan file-file penunjang berupa file digital. Selain itu diberikan pembekalan pada sekolah berupa kegiatan workshop yang dilaksanakan di Hotel Tidar pada tanggal 13-22 Oktober. Dalam workshop ini setiap sekolah mengirimkan 4 orang peserta, untuk SD dua orang guru dan dua siswa, untuk SMP-SMA-SMK satu orang guru dan tiga siswa. Setiap sekolah mendapatkan workshop selama satu hari, dan setiap harinya dilakukan workshop untuk sekitar 40 sekolah.

       Di dalam workshop ini dilakukan pematerian mengenai apa itu metode Green School Mapping, dalam bentuk teori dan sekaligus dipraktekkan di lokasi workshop, mulai dari memetakan, merumuskan, sampai membuat rencana aksi. Kegiatan workshop yang diikuti oleh 153 SD, 27 SMP, 12 SMA dan 15 SMK ini, dikemas dengan metode eksplorasi otak kiri dan otak kanan, diselingi dengan pemutaran video dan beberapa game serta icebreaking yang lucu dan menyenangkan. Peserta workshop dengan antusias mengerjakan pemetaan, menuliskan permasalahan dan potensi lingkungan di atas kertas warna-warni, menggunting, mewarna, dan menghias peta agar terlihat menarik.

       Selepas workshop, masing-masing peserta utusan sekolah ditugaskan untuk mensosialisasikan apa yang mereka dapat dalam workhop kepada guru dan siswa di sekolah masing-masing, kemudian bersama-sama dengan berbagai komponen sekolah dpraktekkanlah metode Green School Mapping ini secara utuh. Dari empat orang peserta workshop per sekolah, akhirnya mereka mensosialisasikan metode ini ke puluhan, bahkan ratusan siswa dan guru-guru di sekolahnya. Kemudian warga sekolah bergerak bersama untuk memetakan 9 isu lingkungan hidup ini, menganalisa apa masalah-masalah yang terjadi, menskoring seberapa berat masalahnya, membahas apa rencana aksi yang bisa dilakukan, sampai melakukan tindak lanjut dari rencana aksi ini.

Proses pembuatan Green School Mapping di sekolahProses pembuatan Green School Mapping di sekolah

      Hasil dari peta per isu yang dibuat disatukan dalam sebuah peta kesimpulan. Peta kesimpulan inilah yang dikumpulkan oleh sekolah-sekolah peserta kepada panitia Green School Festival di Radar Malang, bersama bukti-bukti berupa CD dokumentasi foto proses yang dilakukan tiap sekolah di lapangan selama mereka mengerjakan Green School Mapping. Peta kesimpulan dan CD dokumentasi inilah yang menjadi bekal awal bagi dewan juri sebelum melakukan penjurian ke sekolah-sekolah peserta.

         Semenjak tanggal 10 November sampai dengan 22 November 2014, dilakukanlah penjurian ke sekolah-sekolah peserta. Dibentuk 7 tim juri yang masing-masing tim terdiri dari 3 orang, dan masing-masing tim juri setiap harinya melakukan kunjungan penjurian ke 2-3 sekolah. Total didapatkan 131 SD, 24 SMP, 12 SMA dan 13 SMK yang akhirnya mengumpulkan persyaratan berupa Peta Kesimpulan dan CD Dokumentasi dan siap untuk dilakukan penjurian ke sekolah.

Dari proses penjurian di lapangan, ternyata bisa didapatkan banyak sekali temuan-temuan fakta yang menarik. Dari total 180 sekolah yang dijuri, terdapat cukup banyak program-program lingkungan hidup yang inspiratif. Beberapa catatan yang menarik untuk diperhatikan antara lain:
Untuk isu tanah, terdapat 62 sekolah yang memiliki biopori, dan 35 sekolah yang sudah memiliki sumur resapan. Di antara sekolah-sekolah tersebut tercatat rekor SMPN 10 memiliki 180 biopori dan 16 sumur resapan, serta SMPN 7 yang memiliki 115 biopori dan 6 sumur resapan. Ada pula sekolah SDN Plus Al-Kautsar yang mempertahankan 70% ruang terbuka hijau di lahannya.

Sementara untuk isu air terdapat 30 sekolah yang telah memiliki instalasi pengolahan air limbah, seperti pengolahan sisa air wudhu yang dimanfaatkan kembali untuk menyiram tanaman ataupun untuk kolam lele, adapula yang memiliki pengolahan air limbah laundry seperti di SMKN 2, maupun pemrosesan air limbah percetakan dan pemanfaatan limbah air AC untuk menyiram tanaman seperti yang dimiliki oleh SMKN 4, program air keran langsung minum di SMPN 8 Malang.

Penjurian Green School MappingPenjurian Green School Mapping

Untuk isu sampah, terdapat 77 sekolah memiliki program pembuatan kompos dengan beragam cara, mulai dari penggunaan alat komposting, penggunaan bakteri mikroorganisme lokal, pengkomposan dengan anaerob, dll. Ada pula 73 sekolah memiliki program produk daur ulang dan daur pakai, sebagai besar menjad bagian dari mata pelajaran prakarya, ataupun berupa bahan bekas yang dibuat menjadi alat peraga untuk mata pelajaran biologi seperti yang dikerjakan oleh SMAN 5 Malang. Demikian pula program Bank Sampah juga telah diterapkan oleh beberapa sekolah-sekolah peserta Green School Festival.

Untuk isu tanaman, ada 55 sekolah yang telah memiliki green house, 28 sekolah memiliki program tanaman hidroponik, 83 sekolah memiliki kebun tanaman obat keluarga, 20 sekolah memiliki hutan sekolah, 58 sekolah memiliki tanaman-tanaman penyerap polutan, 58 sekolah memiliki tanaman sayur organik, dan 108 sekolah memiliki koleksi tanaman buah.

Terkait dengan isu resiko dan isu sampah, terdapat 18 sekolah memiliki program kantin bebas plastik, artinya tidak dijual makanan ataupun minuman yang menimbulkan sampah plastik. Kemudian terdapat pula 28 sekolah yang memiliki program kantin bebas 5P (pemanis-pengenyal-pewarna-penyedap-pengawet buatan).

Untuk isu energi terdapat 6 sekolah yang memiliki program biogas, baik berupa biogas dari kotoran sapi maupun biogas yang diolah dari limbah kotoran manusia, seperti yang dimiliki SMAN 10 dan SDN Ketawang Gede,  dan beberapa sekolah memiliki program percontohan solar cell (listrik tenaga matahari), ada pula program pembatasan penggunaan kendaraan bermotor seperti yang dilakukan oleh SMAN 7 Malang dan SMAN 4 Malang.
Untuk pelibatan siswa terkait dengan program menjaga dan melestarikan lingkungan hidup di sekolah, terdapat 85 sekolah yang memiliki program satu hari dalam seminggu sebagai hari bersih-bersih, ada pula sekolah-sekolah yang memiliki program polisi lingkungan hidup, laskar lingkungan, program buang satu sampah wajib memungut 10 sampah (SMPN 9 Malang), program 5 menit berburu sampah pada jam istirahat (SMAN 9 Malang), modifikasi Green School Mapping menjadi Green Class Mapping (SMPN 13 Malang), dan lain-lain.

Dan masih banyak lagi program-program unik dan kreatif yang dilakukan oleh sekolah-sekolah. Seperti program wirausaha berbasis lingkungan hidup, program pemberian label nama-nama tanaman dan fungsinya,  program ternak cacing, budidaya lele, budidaya jamur tiram, program penggantian lampu hemat energi, dan lain-lain.

Dan untuk bisa saling menginspirasi dan saling memotivasi, dilakukan pula aktivitas kampanye di sosial media, baik melalui Facebook, Twitter, maupun Instagram. Beberapa sekolah terlihat cukup aktif dalam menginformasikan perkembangan proses Green School Mapping di sekolah mereka ini di sosial media, baik oleh siswa maupun oleh bapak dan ibu gurunya. Hal ini diharapkan bisa memacu sekolah-sekolah yang lain untuk tidak mau kalah, dan berkreasi lebih baik lagi.


     Namun, satu hal yang menjadi catatan penting dalam Green School Festival ini, yaitu dalam event yang berlangsung selama lebih dari dua bulan ini, lomba di sini bukanlah lomba sekolah terbagus, sekolah terlengkap, lomba sekolah terbersih ataupun sekolah terindah. Di dalam Green School Festival kriteria yang memiliki nilai terbesar adalah bagaimana proses Green School Mapping dapat dipahami dan diterapkan dalam pembuatan peta isu dan dalam perencanaan perbaikan lingkungan hidup, serta bagaimana keterlibatan sebanyak mungkin komponen sekolah dalam proses Green School Mapping ini.

      Sekolah-sekolah yang paham dengan metode ini, justru akan terlihat mencantumkan banyak permasalahan lingkungan di dalam petanya, sementara sekolah yang tidak paham biasanya akan menyembunyikan masalah lingkungannya dan menampilkan peta yang seolah-olah tidak banyak masalah yang ada di sekolahnya. Padahal, untuk merencanakan pengelolaan lingkungan hidup haruslah dimulai dengan memetakan dan membedah masalahnya. Di sinilah cukup banyak sekolah yang salah dalam memahami metode ini. Beberapa sekolah menyembunyikan masalahnya, ataupun tidak melakukan proses pemetaan secara utuh, yang seharusnya mereka melakukan pembuatan 9 peta isu terlebih dahulu, baru membuat peta kesimpulan.

     Beberapa sekolah juga masih memiliki pemahaman yang salah mengenai wujud kecintaan pada satwa, seperti adanya kandang yang diisi dengan burung-burung hias. Padahal ini sangatlah tidak tepat dari kacamata pelestarian lingkungan. Burung-burung hias rumahnya adalah di alam bebas, bukan di dalam kandang, terkecuali untuk burung-burung peliharaan seperti merpati, ayam, dan sejenisnya. Beberapa sekolah terpaksa mendapatkan nilai minus karena hal ini.

Proses aplikasi Green School Mapping di sekolah

Proses aplikasi Green School Mapping di sekolah    Secara umum, bisa dikatakan bahwa berbagai rangkaian aktivitas Green School Festival ini memang tidaklah seperti lomba-lomba lingkungan hidup lain pada umumnya. Hasil fisik akhir kondisi lingkungan hidup di sekolah tetap dinilai, namun bukanlah yang utama. Hal yang terutama adalah menekankan pada bagaimana proses pembelajaran materi lingkungan hidup ini bisa dipahami peserta workshop dan bisa tersosialisasikan di sekolah masing-masing, serta  bagaimana hal ini bergulir menjadi sebuah gerakan bersama seluruh komponen sekolah yaitu guru, siswa, bahkan di beberapa sekolah sampai melibatkan orang tua siswa. Perlu kita pahami bahwa sebenarnya sumber permasalahan lingkungan hidup yang terbesar adalah manusia, sedangkan wujud fisik lingkungan hidup yang bagus ataupun rusak hanyalah dampak dari bagaimana sumber daya manusia memahami dan mencintai lingkungan hidup. Inilah yang menjadi dasar berpikir Green School Festival.

    Bila kita beracuan dari data kondisi lingkungan hidup di kota Malang dan sekitarnya, saat ini sampah yang dihasilkan oleh warga kota Malang sudah mencapai angka 650 ton setiap harinya, sementara untuk kondisi ruang terbuka hijau luasan yang tersisa di kota ini hanya tinggal 2,89% dari seluruh luasan kota Malang, sedangkan untuk kondisi sumber air kita dari 873 sumber air di wilayah Kabupaten Malang kondisi debit airnya kian hari semakin menurun, belum lagi kejadian hilangnya banyak mata air di kota Batu dari 111 mata air kini tinggal tersisa 54 mata air, dan masih banyak lagi permasalahan-permasalahan lingkungan hidup yang terus terjadi. Maka itu pemahaman tentang lingkungan hidup perlu ditanamkan pada seluruh masyarakat, khususnya disebarluaskan melalui dunia pendidikan, untuk melahirkan sumber daya manusia generasi-generasi muda terpelajar yang  mencintai dan mau bertindak menyelamatkan lingkungan hidup.

Proses aplikasi Green School Mapping di sekolah
Proses aplikasi Green School Mapping di sekolah

GREEN SCHOOL FESTIVAL MALANG 2017 
    Sebanyak 190 kepala sekolah tingkat SD-SMP se Kota Malang menghadiri sosialisasi Green School Festival (GSF) 2017, di aula SMKN 2 Malang pada hari  Jumat 29 September 2017.
Acara dimulai dengan sambutan serta pembukaan secara simbolik oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Malang, Zubaidah. Disambung dengan pembacaan doa hingga penjabaran materi presentasi oleh ketua tim juri GSF 2017, Fadilah Putra. Acara yang telah memasuki tahun ke-4 ini diikuti oleh 273 SD dan 104 SMP se-Kota Malang. Melalui sambutannya, Zubaidah juga mengingatkan kepada puluhan peserta tentang 9 isu lingkungan hidup yang menjadi dasar ketegori perlombaan sekaligus kriteria penilaian.

     9 isu tersebut meliputi : isu energi, sampah, air dan limbah cair, tanaman, keindahan, edukasi dan informasi, resiko, polusi udara, dan tanah.

     Zubaidah berharap, kegiatan ini bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Malang. Sehingga visi dan misi menjadikan Malang Kota Bermartabat bisa terealisasi dengan baik. Terbukti dari meningkatnya jumlah sekolah yang mengikuti lomba adiwiyata meningkat di dua tahun terakhir.
“Kami merasa ada peningkatan. Alhamdulillah mereka ada perubahan. Memotivasi juga dalam lomba UKS dan adiwiyata meningkat. Tahun ini sudah ada 19 itu sudah hebat toh,” ucapnya.